Senin, 30 Oktober 2017

Diklat Guru SMK ke Perancis 2017 Batch II


Jakarta,  Tigapuluh  guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan dua  widyaiswara Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) siap mengikuti pelatihan di Perancis. Pelatihan ini sebagai salah satu bentuk kerja sama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dan Kementerian Pendidikan Nasional, Pendidikan Tinggi dan Penelitian (MENESR) Republik Perancis.

Diklat dilaksanakan selama satu setengah bulan, mulai 4 Nopember  sampai dengan 9 Desember  2017, pelatihan ini ditujukan untuk memberikan kesempatan bagi guru produktif SMK agar dapat menggali pengalaman dari sekolah dan industri di Perancis. 

Diklat diawali dengan proses Pre-Departure yang dilaksanakan mulai tanggal 27 Oktober sampai dengan 3 Nopember 2017 di Jakarta. Salah satu pemateri dari atase Pendidikan Republik Perancis untuk Indonesia Emmilienne Baneth menyampaikan bahwa materi yang diberikan nantinya akan berbeda  dengan peserta Batch I. Pada Batch I, peserta lebih ditekankan untuk belajar manajemen dan sistem pendidikan yang ada di Perancis, sedangkan Peserta Batch II diharapkan lebih banyak kegiatan praktik dan mengikuti proses pembelajaran baik di kelas, di laboratorium maupun dipalpangan. 

Enam orang peserta pelatihan di kota Fécamp akan mendapatkan materi Bidang Keahlian Energi Baru Terbarukan (EBT), di antaranya Izzudin Syarif, Guru SMKN 1 Paringin Kalsel, Irwan Arditiajaya, Guru SMKN 1 Lingsar Lombok Barat NTT, Denny Syarif, Guru  SMKN 1 Blitar  Jatim, Sahfahlefi, Guru SMKN 1 Padang, serta Arif Sugianto, Guru SMKN 1 Punggelan Banjarnegara, Jateng.

Tiga  orang guru SMK akan belajar Maritim di kota Fécamp, di antaranya Obed Lepa Saba Kulla, Guru SMKN 1 Mamboro NTT, Indra Fabriyono, Guru SMKN 1 Tanjung Jabung Timur Jambi, serta Makrus, Guru SMKN 2 Indramayu Jabar.

Empat orang guru SMK akan belajar Aeronautika di kota Toulouse, di antaranya Tatang Rahmat, Widyaiswara PPPTK BMTI  Bandung, Manuntun Manurung, Guru dari SMKN 1 Tanjung Morawa, Casmadi, Guru SMK Penerbangan Aero Dirgantara Banten, dan Febry Hindrawan, Guru SMKN 4 Depok.

Tiga  orang guru SMK akan belajar Welding  di kota Saint Nazare Provinsi Nantez, di antaranya Komariyanto, Guru SMK Negeri 7(STM Pembangunan)  Semarang, Kadarisman Syah, Guru SMKN 4 Kota Sukabumi, serta Purwanto, Guru SMKN 6 Samarinda.

Tiga orang guru SMK akan belajar Jasa Boga  di kota Nice, di antaranya Bambang Kurniawan, Guru SMKN 32 DKI Jakarta, Yusup Apriyanto, Guru SMKN 1 Tanjung, serta Helva Roza, Guru SMKN 2 Depok, Jawa Barat.

Tiga  orang guru SMK akan belajar Hotel Industry  di kota Nice, di antaranya Winardi,  Guru SMKN 1 Cilacap, Agus Sambodo, Guru SMKN 4 Kota Jambi, serta Titik Kusnenti, Guru SMKN 8 Surabaya.

Lima  orang guru SMK akan belajar Mode  di kota Lyon, di antaranya Arifah Royani, Guru SMKN 1 Pringapus Jawa Tengah, Ellysa Rusdiyana, Guru SMKN 5 Malang Jatim, Sari Astiastuti, Guru SMKN 1 Sindang Jabar, Endang Triastuti, Guru SMKN 4 Surakarta Jateng, serta Widiyani, Guru SMKN 1 Karangawen Demak Jateng. 

Sementara itu, enam orang lainnya akan memperdalam wawasan bidang Agriculture  di kota Mercury yaitu Mukhamad Ari Hidayanto, Guru SMKN Kehutanan Kadipaten Jabar, Abdi Gunawan, Guru SMKN 1 Kuripan NTB, Nurul Hidayati, Guru SMKN Bansari Kabupaten Magelang  Jateng, Rika Risma Sari, Guru SMKN 1 Pangkalan Kerinci Riau, Afrianda Syahputra, Guru SMKS Perkebunan MM 52  D.I.  Yogyakarta, serta satu Orang Widyaiswara  dari PPPTK Pertanian Jawa Barat, yaitu  Prima Agung Prihandono.

Kegiatan didampingi  2  orang  dari Dit. PG Dikmen, Ditjen GTK Kemdiknas, yaitu Ibu Titah Widya Praharani dan Ibu Sri Renani Pantjastuti. 

Pelatihan akan dimulai pada tanggal 24 April 2017 dan berakhir pada tanggal 17 Juni 2017. Biaya pelatihan ditanggung pemerintah Perancis, sementara pemerintah Indonesia akan membiayai transportasi serta biaya hidup peserta selama mengikuti pelatihan.

Sebelum diberangkatkan peserta mengikuti kegiatan pembekalan (pre-departure) yang difasilitasi oleh narasumber dari Pemerintah Perancis. Pembekalan peserta dimaksudkan agar peserta memahami program pelatihan, tugas-tugas yang harus dikerjakan selama pelatihan. Disamping itu, peserta juga dibekali dengan kemampuan berbahasa Perancis untuk keseharian, serta pengetahuan budaya dan sistem pendidikan di Perancis yang disampaikan oleh Prof Nuryadin  dari  Universitas Negeri Jakarta  yang sudah sangat berpengalaman tinggal di Perancis sekaligus salah satu Dosen Perancis yang banyak dijadikan rujukan. 

Peningkatan kapasitas guru SMK ini merupakan salah satu tindak lanjut Kemendikbud sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pre-Departure Part I : Prof Nuryadin ; ke Belanda untuk Kencing

Di  stasiun   Train à Grande Vitesse atau  Kereta Api Cepat  di Kota  Paris, ada dua  orang sahabat - keduanya  mahasiswa  Indonesia  yang...